Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Tua Dua Orang Tua

Umur nadi kiri ini dua per lima dari usia rahim wanita 53 tahun, sekarang beruban tapi takan kau dapati di 7 hari dalam seminggu jika bukan rumahku tempat tinggalmu Cantik sekali dia, benar-benar istimewa. Soal ini, dosaku pelit memberi bukti seberapa cantiknya dia. Aku ingin cantiknya milikku saja, Yah tapi setelah pria paruh baya yang kira kira umur jantungnya satu per dua koma tujuh dari usia nadi kananku. sayangnya aku tidak menyaksikan langsung saat itu, jauh sebelumnya, entah dimana aku saat itu. Pria jantan itu mempersunting hawanya dan mengaku-ngaku dia adalah tulang rusuknya, dengan bersumpah lagi. Barulah saat ini aku paham bagaimana DIA, yang ada di balik awan itu mungkin? Yang pasti tujuan doaku ialah DIA. Paham tentang abstraknya segala isi bumi, mulai dari perut sampai dengan kulit terluarnya, ciptaan DIA bukan? Iyakan saja, kamu dan siapapun tak berhak membantah, itu yang kupercaya. Silahkan melawan keyakinanku, tapi sedikitpun itu tak punya kuasa menceraiberaik...

Pelet

Apa yang Ia piara dari balik parasnya? Ilmu pelet? Aku bahkan tidak percaya ada makhluk yang sama cantiknya dengan ibu. Harusnya tidak lagi. Tapi apa kuasaku, memujinya saja aku kekurangan kata. Seolah IQ-ku dipaksa kerja rodi. Kami bertatap dan kumulai protesku, "Pelet dari mana? Katakan saja! Tak apa. Aku sedang marah, bisa-bisanya ada makhluk yang harus kupuja cantiknya selain ibu. Tapi sudahlah ini urusan kita. Ayo katakan, dari mana kau dapatkan itu?"  Dia masih terdiam, kebingungan dan mencoba mengingat sebenarnya apa yang salah.  "Okelah, Kali ini aku tak akan marah, sebaliknya ingin berterimakasih, pelet itu tidak membuatku sakit, justru buatku sembuh. Entah sembuh dari penyakit yang mana. Hanya saja saat ini rasanya raga sedang sehat sekali. Kalau bisa kusembah orang itu! Dia yang menitipkannya padamu, tapi sepertinya itu tak mungkin, sama sepertimu Tuhan kita hanya satu dan sedang membuatku bingung sekarang, Ia menciptakan kesederhanan yang luar biasa, pa...

lepeng

Gambar
  lepeng . . . Si Penawar sepat yang ledak tersebar memenuhi seluruh isi dalam rongga mulut. Si Penghibur lambung, korban guyuran overdosis etanol, entah fermentasi apakah dia. Stimulan normalisasi nalar, saat pandangan mulai rabun. Ketika manisnya Akustik* laun menggantung ratusan kilo beban tepat di ujung pelupuk mata, Berat .....  Sayupp ....  Kita terbang di atas logika mengobrak-abrik alam sadar Kacukan Abidin* , menguap fermentasi vitis vinifera,  lipatgandakan laju pikiran yang melayang ke awang-awang Hay sahabat kita banyak berdebat saat itu. Kau tentang ini, aku tentang itu. semoga ini itu benar-benar jujur. Kita bicara soal anjing, anjing berdasi yang masih pasif mengabulkan basa-basi mereka yang berbusa-busa dan berteriak seperti babi kelaparan beberapa bulan sebelum demokrasi, dua atau tiga bulan mungkin empat bulan ah persetanlah taik anjing berapa lamanya itu yang penting waktu mereka KAMPANYE . Adalagi yang...

03.00

Gambar
Aku pulang Pukul 3 lewat 16 menit Masih subuh sekali, matahari masih enggan terlihat Belum saatnya si jago akan berkokok, sebentar lagi Jalan besar di samping tol itu sepi sekali, Yang tersisa hanya tronton dan pasukan multi roda, 4 sampai 12 bahkan Yang pasti tingginya lebih dari tiga koma tiga puluh tiga meter Di pertigaan sebelum flyover, lintasan ku beralih ke belokan kiri Masih sepi, speaker masjid masih senyap Penangkaran kedai kopi explore masih seperti biasa Ada tiga tong sampah yang isinya cup kopi sekali pakai lengkap dengan ampasnya.. Beda dengan semalam, dua tong saja Mungkin karena malam minggu Nasi goreng itu tentu sudah pulang, Karena biasanya tutup pukul 1 kadang bablas ke jam 2 tak pernah sampai 03.00 Aku pulang Ke tempat biasa ku rebahkan badan, Ke Ruang musik tanpa jedahku, Ke bioskop priemer ku Pagar gang yang tertutup pukul 12.00 menuntunku menyusuri gang tetangga yang sempit Aku pulang, Bernostalgia dengan pagi ku pukul 13.00 Karena m...

Dara

Aku yang bingung harus apa Tugasku hanya memastikan sanubari mu sedang baik" saja Batinmu sedang damai dan tidak bertengkar dengan logikamu yang tertarik bereksperimen dengan khayalan Jaim ? Tidak, bukan itu, sumpah! Sebenarnya aku sibuk menyiapkan strategi malam tadi persis sebelum tidur, selepas mendoakanmu Strategi mempertahankan suasana agar kau tak jemu mendengar waritaku Kalau mimpimu kacau, berarti aku yang sedang tidak fokus berdoa, lantas sibuk menyusun strategi Mungkin lupa berterimakasih kepada Tuhan, dan dengan tidak tau malunya beri permohonan, dari 10 asa 5 untukmu dan sisanya urusanku Kalau malam itu kau tak bermimpi, maaf sepertinya Tuhan masih melayani yang lain, Ketika mimpi itu indah, itu murni hadiah doamu, benar" tidak ada urusannya denganku, Tugasku hanya memastikan sanubarimu sedang baik baik saja Aku mencinta sejadi jadinya Dan menjadi secinta cintanya dengan mu Sialnya, fokusku menyenangkanmu Dan kamu fokus menjadi biasa sa...