Judulnya Tentukan Sendiri
Apa yang mebuatmu
tiba-tiba begitu kalah dengan keadaan?
Tulisan ini dibuat sedang hati dan pikiran bingung dengan finishnya seolah tak mengerti lagi
tupoksinya. Tupoksi itu (tugas pokok dan fungsi, ini bahasa orang organisasi,
saya dapat dari teman-teman kampus yang sering berkelahi dalam argumen dan
pengalaman). Kalau rentan membingungkan jangan salahkan pikiran kalian yang sedang
dipaksa memahaminya, hanya saja kali ini dilema dan kebingungan sedang menang.
Sederhananya saat membuat tulisan ini, saya sebagai penulis tengah berada dalam
berbagai macam tekanan. Seharusnya ini bisa menjadi lebih objektif dengan tidak
membuat pembaca sekalian menjadi sasaran dan target dari kegundahan ini. Tetapi
sebenarnya saya menyederhanakan dengan pemahaman saya, tujuan membuat tulisan
itu sebenarnya apa? Saya bukan orang super yang ahli dalam membuat tulisan
tetapi lebih kepada bagaimana menjadikan tulisan sebagai media. Kalau penyair
membuat sajak untuk mengungkapkan isi hati tentang apa yang sedang dirasakan
atau tentang atmosfir kondisi sosialnya saat itu, maka saya membuat tulisan ini
untuk mengadu pikiran dan hati yang sedang tertekan mencari siapa yang lebih
bersalah. Stress atau tekanan kadang perlu dilawan. Bukan dengan dipikirkan atau
dirasa saja tetapi dengan membuat tekanan lebih, itu versi saya. Jangan biarkan
mereka berdamai menyiksa salah satu pihak untuk menyerah tetapi berikan tekanan
setimpal dan biarkan hati lebih merasa dan otak lebih memikirkan bagaimana cara
menyelaraskan mereka. Karena semula mereka menang membuat kita takut untuk
memperdalam rasa dan lebih berpikir bagaimana cara menyesaikan masalah-masalah.
Jangan suka berdamai dengan keadaan. Seperti halnya saat ini, tekanan yang saya
dapat adalah dari masalah yang membuat dilema.
Saya membuat
hati dan pikiran saling beradu, bagaimana? Ya dengan membuat tulisan. Bisa anda
bayangkan bagaimana otak dipaksa berpikir sedang kita dalam zona yang memaksa
agar mencari tempat istirahat dan berhenti memikirkan segala hal. Untuk hati
ada juga tekanan, bagaimana saya merangkai kata untuk lebih bijak dan objektif
untuk tidak menuduh siapapun dan apapun sedang hati meminta untuk berhenti
berpihak kepada siapapun dan coba rileks, relaks dengan apa? Membuat tulisan tentu
saja tidak membuat rileks sama sekali, bohong kalau penyair begitu rileks
membuat sajak atau syair, karena saat bersajak tentu mereka berpihak kepada hati
dan mengabaiakan logika. Jangan membantah dulu, setiap penulis punya versi
masing-masing untuk menentukan bagaiamana kondisi hati dan otak mereka. Kalau anda
sedang kebingungan, selamat anda berhasil membaca tulisan orang stress. Hahahahaha
Kebiasaan mendengar
lagu membuat kamu terlepas dari beban sesaat saja kalau ada yang memakai metode
ini untuk menghilangkan stress. Mencari kesibukan lain juga bisa menjadi cara
mengatasi stress, tapi sampai kapan tidak kepikiran dengan masalah? Tdak akan
bertahan lama. Dari sini sebenarnya ingin saya himbau jangan pernah berlebihan mnyederhanakan masalah seseorang, apalagi
kalau teman atau sahabat kalian yang sedang dalam masalah. Cobalah untuk memahaminya,
kemudian coba cari solusi tapi jangan menghakimi dengan remehan-remehan, itu tidak
keren sama sekali.
Pernah mencari Tuhan
disaat-saat sulit? Kita sama. Sebenarnya kita egois kalau hanya mencari Tuhan
saat ada masalah. Karena apa? Itu sama saja kita tidak tau diri. Lihat saja
kata ‘tidak tau diri’ ini, ini salah satu tekanan untuk hati, mampuss. Hahahahha.
Begini ya, kalau ada masalah tidak salah sama sekali kalau kita mencari Tuhan, itu
adalah perbuatan yang terpuji karena Tuhan bisa datang lewat siapa saja dan apa
saja yang mungkin akan membantu kita. Tetapi akan lebih baik kalau sering-seringlah
berterimakasih kepada Tuhan dan bersyukur karena ada maslah dan
sering-seringlah membantu orang. Mau tau apalagi bentuk tekanan kepada hati? Ya,
dengan cara-cara tadi dengan sering-seringlah berterimakasih kepada Tuhan dan
bersyukur karena ada maslah dan sering-seringlah membantu orang. Ini bentuk
protes terhadap hati di mana sebenarnya ada rasa tidak ikhlas tapi buat saja,
kita akan ikhlas. Ikhlas tidak harus untuk dirasa, biarkan orang menilai apakah
kita ikhlas atau tidak. Kalau hati tidak ikhlas bahkan sedikit saja itu dan
pasti ada, tetapi orang yang anda bantu merasa terbantu anda terhitung ikhlas
oleh dia, bersyukurlah anda menang menekan hati. Tetapi, tentu dengan syarat tidak perlu menunjukkan
ketidakikhlasan kalian, karena lebih baik tidak usah membantu kalau menuntut
sesuatu, itu hina sekali. Cari sendiri makna ikhlas menurut kalian. Seperti
saat ini, saya sedang dalam masalah tetapi saat ini saya membantu beberapa orang,
ini juga rupa tekanan untuk otak karena kita memikirkan orang lain sedang otak
memaksa untuk “ayok istirahatlah, saya lelah berpikir” jangan hiraukan, dan
bodoamatlah.
Setelah benar-benar
hati dan otak mengalah kamu berhasil menguasai dirimu. Dan saat itulah kamu
sedang menang dengan keadaan. Sumpah sebangsat ini merasa kalah tapi merasa
menang. Tak apa itu artinya kita manusia normal, kalau tidak normal dan kalah
dengan stress maka kita akan gila. Jangan pernah lupa membuat segala sesuatu
menjadi joke, tertawakan masalah kalian. Saat sedang tidak punya uang, bebanlah
tak apa itu normal, tetapi setelah itu tertawakan beban kalian, hahahaha memang
sekarang tidak ada uang, tapi saya masih punya teman, anjing kau uang
hahahahaha.
Di awal saya
menulis bahwa sedang kalah dengan keadaan atau dilemma dan bingung sedang menang,
maka sekarang kebalikannya, saya puas mengadudomba hati dan logika. Hahahhahha
sekarang tidak kalah dengan keadaan. Ingatlah ada masalah bukan berarti harus
mengalah dan putus asa. Bukan berarti juga kalau ada masalah jadi alasan untuk
tidak menuntaskan pekerjaan. Selesaikan tugas kalian, cari caranya sendiri,
masih punya teman kan? Minta bantuan ke teman, jangan malu dulu, egois saja
dulu dibantu atau tidak, cobalah untuk tidak tahu malu dulu. Untuk yang punya
masalah, jangan sampai merasa sendiri dan kehilangan percaya diri untuk berbagi
ke orang lain. Kalau orang tidak dapat
membantu hentikan tidak tahu malu itu agar tidak ada paksaan, karena memaksa itu
tidak dewasa sama sekali.
Maaf kalau membuang-buang waktumu beberapa menit 🙏😁
Komentar
Posting Komentar