Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

puisi : Guru

PENJASA TANPA TANDA Mau disapa apa atau siapa duluan atau ?… Kenangku, biar udara saja yang pertama terima puja ku Terima kasih banyak udara untuk segala yang masuk dan transaksi kalian pada dua kantung itu Oh iya . . . . terima kasih darah, Pekat, apa warnamu? Merah tua ya? Biar hanya kaki ini yg berpijak cukup itu saja, di Jakarta Jangan macet darah, teruslah di jalan rayamu Apalagi . . . ? Itu saja salamku, di ujung kata amin doaku tetaplah sehat kalian . . . Iya kalian . . . Hai kalian yang hidup   . . . . Apa kabarmu? Masih akrab dengan kenangan? sering berbincang dengan ingatan kan? Atau? Sudah tak lagi? Pernah berkompromi dengan waktu? tentang bisakah kembali lagi, sebentar saja kok sekitar 2-3 tahun lalu, mungkin lebih . . . ada cerita hebat sebelum badan membungkuk dan tulang mulai menua masih ada hasrat berkumpul dan habiskan waktu 8 jam di dalam,   bertirai kelas berlantai taman kalian yang hebat. . . yang berpi...